Selasa, 24 Julai 2018

Syarat Menjadi Guru Mursyid Sangat Ketat Bagi Golongan Sufi











Ada sebuah pertanyaan yang menarik bagi saya dan bagi kalangan pengamal tarekat. Pertanyaan itu tidak pernah ditanyakan dan dianggap tabu. Soalan yang sangat tabu itu berbunyi, 














Kalau saya 
 mengamalkan zikir tarekat, berapa lama saya boleh menjadi Mursyid?


Bagi kita yang telah menekuni tarekat tentu saja pertanyaan seperti itu ganjil kerana kita semua tahu bahawa tidak ada seorang murid yang bercita-cita untuk menjadi guru yang Mursyid. Seorang Mursyid bukanlah hasil dari beramal, bukan pula kerana pengetahuannya tentang tarekat, bukan lamanya menekuni tarekat akan tetapi seseorang diangkat jadi Mursyid semata-mata kerana Allah SWT. Saya yakin pertanyaan diatas ditanyakan juga oleh sebahagian pembaca.


Dalam beberapa Tarekat termasuk Naqshabandi memang masih ada pengangkatan  banyak Mursyid seperti Tarekat Naqshabandi Al Khalidi yang ada di Aceh dibawah pimpinan Syekh Muhibuddin Wali bin Syekh Muhammad Wali Al Khalidy. Seorang yang telah diizinkan untuk memimpin suluk diberi gelaran mursyid sedangkan dibawahnya disebut wakil mursyid dan dibawahnya disebut khalifah sedangkan pimpinan secara keseluruhan dan menjadi Mursyid dari seluruh jemaah disebut Saidul Mursyid.



Biasanya pengangkatan Mursyid dilakukan setelah selesai suluk. Oleh Saidul Mursyid mengijazahkan Mursyid, wakil mursyid dan khalifah kepada orang-orang yang dianggap layak menerimanya. Setiap suluk terkadang diangkat 2 orang Mursyid, 3 orang wakil mursyid dan sejumlah khalifah sesuai dengan keperluan daerah.


Oleh kerana tradisi adanya pengangkatan lebih dari seorang Mursyid seperti yang saya ungkapkan di atas maka wajar kalau orang bertanya bilakah dirinya boleh menjadi mursyid dengan tujuan ingin membimbing manusia ke jalan Tuhan.


Di dalam Tarekat Naqshabandi yang saya tekuni tidak ada pengangkatan Syekh atau Mursyid kerana cuma ada satu Mursyid iaitu Guru kami sendiri. Gelaran khalifah pun tidak lagi dipopularkan kerana Beliau khuatir gelaran itu akan membuatkan murid-muridnya menjadi sombong dan jauh dari sifat-sifat ubudiyah (mengabdi kepada Allah). Beliau dengan rasa kerendahan hati merasa tidak berhak mengangkat khalifah. Beliau pernah mengatakan, 



“Biarlah gelaran khalifah itu Allah sendiri yang memberikannya”.



Untuk pengurusan yang sistematik, beliau telah menggantikan perkataan khalifah itu kepada kepada suatu perkataan yang lebih simple mengikut bahasa daerah beliau.



Tentang kriteria dan syarat-syarat untuk menjadi seorang Mursyid, 
“Syarat-syarat bagi seorang Mursyid amatlah berat, dan kalau saya ditanya, adakah saya telah memenuhi syarat-syarat untuk menjadi guru yang Mursyid? Maka jawabnya amat berat untuk mengatakan “ya”, atau kalau ingin jawaban yang mudah saja, “tidak tahu” 

Ini kerana, sebenarnya bukan saya sendiri  yang harus menilai kualiti diri sendiri (begitulah beratnya kriteria seorang Mursyid) namun saya melaksanakan tugas dengan sepenuh tenaga, sepenuh jiwa dengan hati yang sebulat-bulatnya. 

Siap melaksanakan suruhan daripada Guru saya yang juga merupakan suruhan dari Allah dan Rasul, iaitu menegakkan Dzikrullah dalam diri peribadi saya dan dalam peribadi umat manusia. Jadi beliau-beliau yang diataslah yang menilai akan kualiti diri saya”.

Selanjutnya kriteria guru yang Mursyid dapat dilukiskan atau digambarkan secara fakta ke dalam enam perkara berikut :


  1. Pilih guru kamu yang Mursyid, (dicerdikkan oleh Allah secara rohani), bukan oleh perkara-perkara yang lain dan ianya mendapat izin Allah dan redho-Nya.
  2. Guru yang memberi bekas pengajarannya, (kalau ia mengajar atau berdoa, maka berbekas pada murid, si murid berubah ke arah kebaikan).
  3. Masyhur ke sana dan ke mari. Kawan dan lawan mengatakan “Dia seorang Guru Besar”.
  4. Tidak dapat dicela oleh orang yang berakal akan pengajarannya, yakni tidak dicela oleh Al-Qur’an dan Al Hadist serta ilmu pengetahuan yang lain.
  5. Tidak membuat hal-hal yang tidak murni halalnya setelah dia memulakan dakwahnya dengan memakai status Guru Mursyid. 
  6. Sebahagian hatinya tidak mencintai dunia. Ia sangat mencintai Allah, walaubagaimanapun dia tetap bergelora di dunia, bekerja keras untuk mengabdi kepada Allah SWT tetapi bukan untuk mencintai dunia.
Seorang Mursyid sangat berhati-hati dalam hal-hal yang belum pasti positif hasil akhirnya. Hatinya tidak condong kepada dunia dan selalu berkekalan dalam zikirullah. Apapun gerak dan tindakannya selalu memohon izin dan petunjuk dari Allah SWT.


Kedudukan seorang Mursyid ibarat seorang panglima perang yang menunggang kuda dengan kelajuan yang tinggi sambil memegang segelas air yang penuh. Kuda harus berlari dengan kencang sedangkan air tidak boleh tumpah setitispun.



Mudah-mudahan ayat kiasan yang telah di 'highlight' tulisannya diatas, boleh memberikan gambaran kepada kita semua tentang Mursyid dan menurut saya, apa yang dikemukakan sudah mewakili dari semua kriteria Mursyid yang pernah dikemukakan oleh para syekh tarekat dari dulu sampai sekarang.
Semoga artikel yang agak simple ini bermanfaat untuk pembaca khususnya untuk "silent followers" kami di Malaysia yang menetap di Seremban, Putrajaya, Bukit Kewangan, Bangsar South, Damansara New Village, Shah Alam, Teluk Intan, Bintulu, Miri, Kudat dan beberapa daerah lain yang tidak dapat kami sebutkan disini atas faktor-faktor politik  semasa di Malaysia.

Harap maklum.



Isnin, 9 Julai 2018

Siapakah Manusia Yang Paling Pintar Menurut Rasulullah?


Sumber: wajibbaca.com

Biasanya ketika disebut pandai atau pintar kita akan sering mengelak, kecuali orang-orang tertentu. Definisi pintar yang hanya sebatas pandai dalam suatu bidang memang berguna untuk dirinya perwibadi, tetapi lain lagi dengan orang yang pintar lagi bijaksana.



Seseorang bisa disebut pintar karena biasanya ia selalu memecahkan sebuah solusi dengan cara yang lebih kreatif daripada orang lain. Pintar atau cerdas adalah sebuah gelar yang tak tertulis yang siapapun dapat memilikinya.

Baca Juga : Kita Sering Buruk Sangka Dengan Orang Lain, Karena Belum Tahu 5 Hal ini

Seseorang dikatakan cerdas juga karena ia menjadi penemu atau pencipta pertama suatu hal atau barang. Seperti profesor dan lain sebagainya. Bahkan orang yang pintar selalu dituntut untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Saat masih kanak-kanak, anak yang pintar biasanya boleh lompat kelas atau mendapat materi belajar yang lebih sulit. Karena itu, orang yang cerdas cenderung punya rencana yang besar di masa depannya. Selain itu, mereka juga biasanya mempunyai sebuah ambisi, yang mana ingin mencapai posisi yang lebih tinggi, dari yang dimilikinya sekarang. Namun berbeda dengan apa yang pernah diungkapkan oleh Rasulullah Saw. Orang yang pintar itu tidak seperti apa yang disebutkan di atas. Lalu bagaimana orang yang pintar menurut Rasulullah Saw tersebut?

Orang yang pintar tersebut dijelaskan dalam hadits Rasulullah Saw.

1. Orang yang Pintar

Syaddad bin Aus mengatakan bahwa Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :

"Orang pintar adalah orang yang mau mengoreksi dirinya sendiri dan beramal untuk kepentingan akhirat nanti. Dan orang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya tetapi berharap - harap terhadap Allah." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan Thabrani).

2. Orang yang Paling Pintar

Umar bin Khattab radhiyallaahu 'anhu meriwayatkan bahwa ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam, tiba - tiba muncul seorang sahabat Anshar.


Setelah mengucap salam kepada beliau, ia bertanya : "Ya Rasulullah, siapakah orang mukmin yang terbaik ?"

Beliau menjawab : "Yang paling baik akhlaqnya." Kemudian ia bertanya lagi 

"Siapakah orang mukmin yang paling pintar ?" 

Beliau menjawab : "Yang paling sering ingat kematian dan yang punya persiapan terbaik untuk menyambut apa yang terjadi sesudahnya (dalam erti kata lain sentiasa menambah ilmu dan melakukan eksperimen amalan kerohanian sehingga dapat membuat kesimpulan akhir yang positif di dunia). Mereka itulah orang yang paling pintar." (HR. Thabrani dan Ibnu Majah).

Menurut Rasulullah itulah ciri-ciri yang pintar dan orang yang paling pintar. Mirisnya saat ini banyak orang yang mempunyai gelar yang tinggi, akan tetapi mereka banyak tersangkut kasus korupsi. Sebab mereka tidak pernah mengoreksi diri sendiri dan beramal untuk kepentingan akhirat. Serta mereka jarang mengingat kematian. Mudah-mudahan kita termasuk golongan orang-orang yang pintar dan yang paling pintar seperti yang disebutkan oleh Rasulullah Saw tersebut. Amin, Ya Robbal'alamin.

Ahad, 1 Julai 2018

Piala Dunia 2018 : Selamat Pulang Portugal



Sumber : Harian Metro


SOCHI, Russia: Dua gol menarik Edinson Cavani membantu Uruguay menewaskan juara Eropah, Portugal 2-1 pada aksi peringkat 16 terakhir Piala Dunia menghiburkan, sebentar tadi.
Kemenangan itu menyaksikan Uruguay menempah aksi suku akhir menentang Perancis, Jumaat ini selain menghantar pulang Pemain Terbaik Dunia, Cristiano Ronaldo yang tampil dengan prestasi mengecewakan.
Cavani meletakkan Uruguay di depan seawal minit ketujuh apabila bijak memperdaya pertahanan Portugal dengan melonjak tinggi bagi menanduk masuk hantaran rakan serangannya, Luis Suarez.
Ketinggalan 0-1 ketika rehat, Portugal bangkit menyamakan kedudukan menerusi pemain pertahanan Pepe juga menerusi tandukan pada minit ke-55. Ia gol pertama yang dilepaskan Uruguay setakat ini pada Piala  Dunia Russia 2018.

Namun Uruguay kembali di depan tujuh minit kemudian apabila hantaran Rodrigo Bentancur bijak disambar Cavani yang melepaskan rembatan lencong menarik untuk menewaskan Rui Patricio buat kali kedua selain gol terakhir perlawanan.
Ronaldo dalam pada itu gagal menambah empat gol yang dijaringkan di Russia pada dua perlawanan awal dengan rekodnya buntu mencetak gol pada aksi kalah mati Piala Dunia berlarutan kepada enam perlawanan.
Peluang terbaik penyerang Real Madrid itu untuk meledak gol tiba selepas setengah jam tetapi sepakan percumanya dari jarak 30 meter sekadar menggegar palang.
Bagi Uruguay, satu-satunya perkara yang membimbangkan pengendalinya Oscar Tabarez adalah apabila Cavani terpaksa dikeluarkan pada lewat perlawanan sekali gus mencetus kegelisahan sama ada dia dapat diturunkan ketika bertemu Perancis.