Sabtu, 18 November 2017

Kesombongan Ahli Politik Indonesia Akhirnya Tunduk Setelah Ditegur Oleh Guru Sufi







Kisah ini adalah cerita daripada salah seorang tokoh Guru Sufi di Indonesia dalam menghadapi tekanan dan pandangan salah seorang muslim yang disampaikan oleh seorang tokoh parti politik di Indonesia yang sangat terkenal. Kita panggil saja namanya "DNA".




Dalam suatu rapat nasional bersama pimpinan-pimpinan nasional, bersamaan dengan itu, Guru Mursyid itu bertemu dengan DNA, beliau ingin menunjukkan bahawa seorang muslim yang sejati, genius, kuat dan bijak yang sebenarnya, bukanlah orang yang lemah, sombong, angkuh dan bongkak, yang dikiaskan dalam cerita berikut,


Zaman dahulu khabarnya binatang boleh berbicara dan bercakap-cakap. Kata sahibul hikayat, ada dua binatang sedang berbincang-bincang antara babi hutan dan kancil.


Babi ini sangat sombong kerana mempunyai taring yang menurutnya sangat kuat dan mantap!


Sudah pasti dengan kehebatan dan kekuatannya itu membuatkan si babi ingin menentang sesiapa saja jika ada yang lebih hebat selain dirinya! 

Si babi mendengar cerita daripada semua warga hutan  bahawa,

 "manusia adalah makhluk yang sangat kuat di hutan ini". 

Jadi, dia ingin sekali menguji level kehebatan sang Manusia itu.


Perbincangan si babi dengan si kancil, 

"Ada makhluk yang bernama manusia itu katanya hebat sekali dan selalu menang kalau beradu dengan binatang apa pun. Aku tidak percaya dan ingin mencuba bertanding dengannya, benarkah demikian kancil?" 

Lalu kancil berkata,

 "Itu benar babi, jangan berani kau melawan dia!" 


"Tapi, aku ada taring yang sangat kuat dan kekuatan ini sangat luar biasa! Kalau dibuat menyondol mangsa, maka kemungkinan besar akan mati manusia itu."  

"Benarkah engkau ingin mencuba bertarung dengannya?" tanya si kancil. 


"Ia betul, kalau tidak ada bukti, aku tidak akan percaya sampai mati dengan kesaktian si manusia" sahut babi. 


"Oh ya, kebetulan ada jalan yang biasa dilalui oleh manusia itu dan mari kita ke sana bersama-sama" kata kancil. 

"Ok, Mari!" jawab babi. 

"Tapi begini babi, kalau nanti ada manusia yang lalu di sini, aku akan beritahu dan jangan engkau menyerang dia sebelum aku bersembunyi terlebih dulu pada sumber air di hujung hutan ini, ya?" kata kancil. 

"Oh ya, baiklah kalau begitu" kata babi. 


Kedua-dua binatang itu bersembunyi disebalik semak di pinggir jalan. Hari yang masih pagi, muncullah seorang budak sekolah berusia 9 tahun berangkat ke sekolah melalui pinggir hutan. 

Bertanya si babi itu kepada kancil, " Apakah seperti itu, manusia yang engkau maksudkan, kancil?" 

"Bukan, itu bukan manusia tetapi masih bakal manusia" jawab kancil.


Pada siang hari seorang nenek tua ganyut berjalan melalui jalan yang diperhatikan oleh si kancil dan babi, nenek tersebut sedang mengumpulkan ranting-ranting di sekitar jalan yang dilalui lalu babi bertanya lagi, 

"Hai kancil, itukah manusia?" Maka kancil menjawab dengan santainya, "Bukan, itu mantan manusia"


Menjelang petang hari, muncullah seorang pemburu, yang menyandang 'senapang berloop dua' (sejenis senjata laras panjang dipangkal dan hujungnya) dengan sangkur yang terselip di pinggangnya. 

Lalu bertanya si babi pada si kancil, "Apakah itu yang disebut manusia?". 


"Oh ya betul, itulah yang dinamakan manusia. Tapi jangan kau menyerang dulu, aku akan bersembunyi dulu, selepas itu nanti aku memberi isyarat serang, kamu baru melakukan penyerangan" jawab kancil. 

"Oh ya, baiklah" kata babi." 

Manusia itu pun mula semakin dekat jaraknya dengan babi. 


Maka kancil memberi isyarat "Siap tempur!" Lantas, babi terus menyerang manusia itu, begitu pemburu itu mengetahui babi akan menyondol dengan taringnya, maka dengan secepat kilat pemburu itu mencabut pedang yang ada di pinggangnya lalu dihayunkan ke kepala babi maka putuslah telinga babi tersebut! 


Setelah kembali menyerang, maka ditariklah pelatuk senapangnya maka hancurlah kaki depan babi! lantas ia lari sambil tertatih-tatih kesakitan, menuju ke tempat  sewaktu sebelum melakukan penyerangan.


Si kancil menyapa babi yang sedang merintih kesakitan. Menanyakan bagaimana khabar dari pertempuran yang baru terjadi. Maka babi bercerita,

 "Ya, memang hebat manusia itu, seperti kata mu!"


Bagaimana tidak dikatakan hebat? 

Ketika aku datang menyondolnya dengan taring ku ini, tiba-tiba dia mencabut tulang rusuknya lalu dia menebas telinga ku hingga putus seperti yang kau lihat sekarang!


Ketika aku kembali menerjahnya lagi, lantas dia mengambil tulang punggungnya hingga menyebabkan kaki depan ku menjadi hancur!

Sehingga aku tidak boleh berjalan seperti ini. Maka sekarang aku mengaku bahawa manusia itu memang hebat!"



Begitu cerita Ulama Pewaris Nabi ke-35 kepada ahli politik Parti X.


"Hai DNA, jika anda selalu mengkritik tentang Islam yang selalu kurang di pola pikir anda, inilah produk Islam yang seutuhnya (sambil ulama itu menunjukkan dirinya kepada DNA). 


Manusia sang pemburu seperti cerita tadi, muslim seutuhnya tidak sama dengan yang anda nilai. "begitulah sindiran  Guru Mursyid itu kepada DNA. 

DNA benar-benar tersentak dengan teguran  beliau yang serius menentang DNA dalam pembuktian sebagai insan Ilahi yang seutuhnya. 

Sebelum ini, DNA anggap sebagai bualan dan khayalan saja. DNA benar-benar diam seribu bahasa menerima tentangan  Guru Mursyid yang terkenal dengan kecendekiawannya, kealimannya dan kehebatan-kehebatan yang lain.


Asal-usul cerita itu disampaikan kepada DNA kerana beliau memandang rendah terhadap agama Islam. Beliau melihat seorang anak pak kiyai minum arak, seorang ustaz yang dengan mudah makan rasuah.


"Kalau begitu, apa gunanya agama Islam? Islam sebagai agama candu belaka, tidak ada ertinya langsung, lebih baik tidak beragama dan ikut komunis atau atheis yang tidak percaya tentang kewujudan Tuhan". 


Mendengar perkataan DNA itu, maka Guru Mursyid itu menyampaikan cerita kiasnya itu untuk benar-benar membuktikan produk Islam yang seutuhnya tersebut sebagai contoh insan Ilahi, ulama pewaris nabi yang sejati.


Di atas adalah perbedaan sebagai renungan bagi orang yang sudah menjalankan Islam secara kaffah atau lengkap ilmu dunia dan akhirat yang tentunya mempraktikkannya dengan method yang smart sehingga mengeluarkan energi dan power yang rahmatan lil alamin (rahmat seluruh alam) kepada sekitarannya.

Kesungguhan dan kesabaran untuk mengasah intan yang telah diberikan oleh Allah SWT di dalam diri kita semua, sehingga kilaunya saja sudah membuat hati semua insan tertarik untuk mencuba memegangnya dan memilikinya.


Semoga tulisan ini bermanfaat hendaknya. Amin. 

Allah hu Akbar!

Selasa, 24 Oktober 2017

6 TANDA ANDA MUNGKIN GENIUS!




Sumber : Kejadian Aneh

Dunia memiliki begitu banyak rahasia dan fakta yang tidak bisa diungkap secara jelas dan gamblang. Salah satu fakta yang masih juga menjadi misteri adalah tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang. Banyak dari mereka yang tidak sadar jika di dekatnya terdapat orang yang cerdas atau mungkin kamu sendiri tidak tahu secara pasti jika nyatanya, kamu adalah orang yang cerdas.

Lantas apa saja tanda-tanda yang secara umum dimiliki oleh orang yang cerdas? Berikut ini merupakan enam tanda orang cerdas. Siapa tahu kamu adalah salah satunya. 


1. Cenderung melakukan pekerjaan di malam hari

Penelitian menyebutkan, jika mereka yang memilih waktu malam untuk  beraktivitas, serta bisa memberikan kemampuan terbaik mereka di malam hari, merupakan tipe dengan IQ tinggi.

Begadang memang bukan pilihan tepat untuk belajar atau mencerdaskan otak, namun bagi orang pintar, umumnya lebih suka bekerja di malam hari dan lebih sulit untuk cepat tidur. Mereka yang demikian itu, biasanya memiliki keterampilan yang mampu membuat orang lain terkejut.


2. Tidak Pernah Merasa Berpuas Hati Dengan Prestasi Sendiri

Salah satu kegagalan terbesar dalam mempertahankan kesuksesan adalah ‘terlena’ dengan kemampuan atau prestasi yang sudah kita miliki saat ini. 
Bagi orang cerdas, mereka tidak pernah merasa puas hati dengan hasil yang mereka sudah raih saat ini, berpuas hati dalam arti positif disini adalah mereka akan selalu mencari terobosan atau inovasi baru agar semakin berkembang dan semakin sulit disusul oleh para pesaingnya.

3. Pendiam

Orang dengan sifat pendiam, umumnya mudah disalah pahami. Mereka umumnya dijuluki sebagai orang introvert dan kurang bisa bergaul dengan sekitar. Nyatanya, hal ini tidaklah selalu benar.

Mereka dengan IQ yang cerdas, umumnya cenderung menahan diri untuk berbicara  karena ingin membaca situasi dengan baik. Setelahnya, mereka akan berbicara di waktu yang tepat. Mereka merupakan tipe orang yang berpikir terlebih dahulu sebelum mengucapkan sesuatu.

Setelahnya mereka akan merespon pembicaraan dengan inti bicara yang memadai. Inilah kenapa, pembicaraan mereka umumnya berkualitas alias berbobot.

Mereka yang pendiam, akan lebih diperhatikan saat berbicara. Banyak orang yang akan menaruh hormat, sehingga ide yang mereka ungkapkan pun biasanya akan selalu diprioritaskan dan dipertimbangkan.


4. Mampu menghadapi masalah dengan baik.


Tiap orang sudah tentu memiliki masalahnya masing-masing. Namun yang paling penting adalah bagaimana cara mereka bisa lepas dari masalah tersebut. Bisakah mereka menemukan solusi atas masalahnya atau malah terkurung dalam masalah tanpa solusi.

Mereka yang cerdas, umumnya tahu bagaimana cara memprioritaskan serta menangani masalah yang muncul. Mereka bisa mencari jalan keluar dengan baik sebelum masalah mulai membesar dan menjadi sulit untuk dikendalikan.

Jika kamu merupakan tipe orang yang menghadapi masalah dengan baik serta menyambut tantangan, ada kemungkinan jika kamu adalah orang yang cerdas. Mereka dengan IQ cerdas, biasanya akan berpikir dulu sebelum melakukan tindakan.

Mereka juga akan memikirkan segala sesuatu dengan baik sehingga mampu menjadi seorang perencana yang cukup handal. Slogan paling terkenal bagi orang-orang cerdas adalah, Jalan Keluar Terbaik dari Masalahmu adalah MENGHADAPINYA.

5. Menyukai Seni dan Bermain Game


Hampir di setiap negara maju, janin bayi dalam kandungan Ibu selalu di dengarkan musik klasik. Konon, musik ini bagus untuk perkembangan janin karena memiliki tempo dan struktur nada yang teratur, sehingga bisa memberikan sebuah penggambaran tersendiri bagi otak si calon bayi. Selain musik, kita juga bisa melihat contoh dari seorang anak kecil yang menyukai bermain video game.

Fakta unik dari video game adalah mengajarkan anak untuk berpikir cerdas dalam menaklukan lawan. Mereka akan selalu berpikir kreatif dalam hal menyusun strategi atau perencanaan agar menang. Dan ini sangat berguna untuk menyelesaikan masalah jika nanti mereka hadapi dalam kehidupan nyata.

Selain itu, bermain game juga bisa mengajari mereka arti bekerja sama dalam tim (multiplayer), konsep ini akan melatih pola pikir mereka jika nanti bekerja di dunia nyata, mereka pasti bisa berinteraksi dan bekerja sama dengan tim kerjanya untuk meraih kesuksesan.
6. Bergaul dengan orang yang pintar biar ketularan
Pergaulan mempunyai dampak yang begitu besar dalam kehidupan sehari- hari. Pergaulan seseorang nyatanya menunjukkan bagaimana cerminan  kepribadian dari orang tersebut. Jika kamu cenderung memilih bergaul dengan orang pintar dan kreatif, maka kamu akan punya banyak ide atau inspirasi agar masa depanmu lebih baik, bahasa gaulnya ketularan pinter!

Bergaul dengan orang yang pintar merupakan pilihan yang tepat. Kamu bisa bertanya mengenai hal apapun yang membuatmu penasaran. Seorang yang cerdas, identik dengan rasa ingin tau yang luar biasa bahkan pada hal yang terbilang remeh sekalipun.

Tanyakan apa yang ingin kamu ketahui, karena dengan bertanya, maka akan banyak hal yang bisa kamu mengerti. Tingkat kecerdasan, nyatanya tidak bisa hanya dilihat dari segi penampilan semata. Bukan berarti mereka yang memakai kacamata atau yang berpenampilan esmod tentu memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi.

Faktanya orang-orang cerdas yang berhasil meraih kesuksesan dalam hidupnya, kebanyakan berasal dari keluarga biasa-biasa saja dan bukan keluarga kaya raya. Tahu penyebabnya? Karena mereka tidak biasa hidup selalu dituruti oleh orang tuanya alias dimanja. Dan jika mereka ingin meminta sesuatu harus menunjukkan prestasinya terlebih dahulu.

Rabu, 2 Ogos 2017

Kisah Iskandar Zulkarnain





  Sumber : cinta rindu rasul


Dialah Raja Muslim yang sangat berkuasa namun soleh. Daerah taklukannya membentang dari bumi bahagian barat sampai timur. Ia mendapat gelaran Iskandar "Zulkarnain". "Zul", ertinya "mempunyai", Qarnain, artinya "Dua Tanduk". Maksudnya, Iskandar yang mempunyai kuasa antara timur dan barat.

Dia juga telah membina dinding besar berteknologi tinggi untuk saiz saat itu , diantara dua Gunung . Para ahli sejarah meyakini , dinding tersebut diperbuat daripada besi yang dicampur dengan tembaga itu terletak tepat di pengunungan Kaukasus . Daerah itu kini disebut Georgia , negara pecahan Uni Soviet .

Secara topografis , deretan pegunungan Kaukasus itu memang terlihat memanjang dari laut Hitam sampai ke laut Kaspia sepanjang 1,200 kilometer tanpa celah . Kecuali pada bahagian kecil sempit yang disebut celah Darial sepanjang 100 Meter kurang lebih . Pada bahagian celah itulah Zulkarnain membina tembok penghalang dari Ya'juj dan Ma'juj .

Kisah ketokohan Iskandar Zulkarnain ini juga tertulis dalam catatan sejarah orang - orang barat . Dalam catatan tersebut diceritakan bagaimana ia berjaya meluaskan daerah taklukannya dalam masa yang sangat singkat . Oleh kerana kejayaannya ini , ia diberi gelar " Alexander The Great " , Alexander Yang Agung " . Belakangan cerita ini diadaptasi ke filem skrin lebar oleh Pengarah Amerika Syarikat , Oliver Stone , dengan judul Alexander The Great .

Namun cerita dari orang - orang barat tersebut sangat bertentangan dengan yang disebutkan dalam Al - Qur'an . Para Mufasir menyatakan , " Alexander The Great " adalah orang yang berbeza dengan tokoh yang di tulis dalam Al - Qur'an , Yakni , Iskandar Zulkarnain . Alexander Thr Great itu dalam sejarahnya tidak diberitakan pernah membina sebuah dinding besar berteknologi tinggi untuk saiz saat itu , yang dibuat dari besi bercampur tembaga . Bahkan , ia adalah seorang musyrik . Sejarah tidak mencatatnya sebagai seorang Raja Muslim yang taat kepada agama Tauhid .

Sejarawan Muslim yang juga ahli tafsir , Ibnu Katsir , dalam kitabnya Al - Bidayah Wan Nihayah menjelaskan , meski punya nama yang sama dan plot cerita yang sama , iaitu kekuasaannya membentang dari Barat sampai ke Timur , kedua-duanya adalah sosok yang berbeza . Antara mereka terbentang jarak dan waktu sampai 2000 tahun . " Hanya mereka yang tidak memahami sejarah yang boleh diperbodohkan oleh identiti kedua orang itu , " katanya .

Ibnu Kathir lebih jauh menjelaskan , Zulkarnain adalah nama gelar atau nama samaran seorang panglima penakluk sekaligus Raja soleh . Kerana kesalehannya ia selalu mengajak manusia untuk menyembah Allah . Namun mereka ingkar , malah memukul tanduknya - Qarnun , yaitu rambut kepala yang di ikat - sebelah kanan , hingga ia mati . Lalu Allah menghidupkannya kembali , dan ia pun kembali berdakwah . Tetapi sekali lagi tanduknya yang kiri dipukul , sehingga ia mati lagi . Allah SWT menghidupkan kembali dan menggelarnya Zulkarnain , pemilik duaTanduk , serta memberinya kuasa .

Cerita yang sama juga di jumpai dalam kitab Jami Al - Bayan fi Tafsir Al - Qur'an , karangan Syeikh Al - Aiji Asy - Syafi'i . Dalam kitab tersebut disebutkan , Zulkarnain adalah seorang hamba yang taat kepada Allah dan mengajak kaumnya menyembah Allah . Lalu mereka memukul tanduknya yang kanan hingga mati . Kemudian Allah menghidupkannya lagi , dan dia kembali mengajak kaumnya mengesakan Allah . Tetapi mereka malah memukul tanduknya yang kiri hingga mati lagi . Lalu Allah menghidupkannya lagi dan menganugrahinya kuasa yang tak tertandingi . Oleh kerana itu ia digelar Zulkarnain .

Di samping kedua kitab tersebut , Mufassir Muslim Ibnu Jarir At-Tabari juga mengisahkannya dalam kitab tafsir Ath - Thabari . Dikatakan , Iskandar Zulkarnain adalah seorang laki - laki yang berasal dari Romawi , ia anak tunggal seorang yang paling miskin di antara penduduk bandar . Namun dalam pergaulan sehari - hari , ia hidup dalam lingkungan kerajaan , bergaul dengan para perwira dan berkawan dengan wanita - wanita yang baik dan berbudi serta berakhlak mulia .

Imam Al - Qurtubi dalam kitab tafsir Al - Qur'annya yang popular , Tafsir Al - Qurtubi , menceritakan , sejak masih kecil dan masa pertumbuhannya Iskandar berakhlak mulia . Melakukan hal - hal yang baik sehingga terangkat nama baiknya . Ia juga menjadi mulia di kalangan kaumnya , sehingga Allah berkenan memberinya kewibawaan .

Selepas mencapai usia akil baligh , Iskandar menjadi seorang hamba yang soleh , sehingga Allah berfirman , " Wahai Zulkarnain , Sesungguhnya aku mengutusmu kepada umat - umat di bumi . Mereka adalah umat yang berbeza - beza bahasanya dan mereka adalah umat yang berada disegala penjuru bumi . Mereka terbahagi dalam beberapa golongan . "

Mendapat amanat tersebut , Zulkarnain lalu berkata , " Wahai Tuhanku , Engkau telah menugasiku melakukan seuatu perkara yang aku tidak kuasa melakukannya kecuali engkau sendiri , maka beritahukan kepadaku tentang umat - umat itu , dengan kekuatan apa aku boleh melawan mereka ? Dengan kesabaran apa aku boleh menahan mereka ? Dan dengan bahasa apa aku harus bicara dengan mereka ? Bagaimana pula aku boleh memahami bahasa mereka sedangkan aku tidak mempunyai kemampuan . "

Kemudian Allah SWT berfirman " Aku membebanimu sesuatu yang kamu mampu melakukannya , aku akan melapangkan pendengaran dan dadamu hingga kamu boleh mendengar dan memperhatikan segala sesuatu . Memudahkan pemahamanmu sehingga kamu boleh memahami segala sesuatu , meudahkan lidahmu , hingga kamu boleh bercakap tentang sesuatu , membukakan penglihatanmu , sehingga kamu boleh melihat segala sesuatu , melipatgandakan kekuatanmu hingga tak terkalahkan oleh sesuatu apapun , menyingsingkan tangan kamu , sehingga tidak ada sesuatu pun yang berani meyerangmu , menguatkan hatimu , sehingga kamu tidak takut pada apapun , menguatkan kedua tanganmu hingga kamu boleh menguasai segala sesuatu , menguatkan pijakanmu hingga kamu boleh mengatasi segala sesuatu , memberi kemuliaan hingga tidak ada apa-apa yang menakutimu , menundukkan untukmu cahaya dan kegelapan dan menjadikan salah satu tentaramu . Cahaya itu akan menjadi petunjuk di depanmu , dan kegelapan itu akan berkeliling di belakangmu .

Sejak kecil , Iskandar sudah tidak senang melihat peperangan antara timur , yaitu kerajaan Parsi , dan Barat , Kerajaan Romawi . Perang itu tak ada henti dari tahun ke tahun , malah dari abad ke abad . Ribuan manusia tewas , kerugian harta benda tak terhitung lagi jumlahnya , apalagi kerosakan lingkungan hidup , merugikan manusia itu sendiri .

Untuk menghentikan permusuhan antara timur dan barat , Iskandar bercita - cita mendirikan sebuah kerajaan yang dapat menyatukan wilayah timur dan barat .
Iskandar pun tumbuh menjadi manusia dewasa yang soleh , berakhlak dan berbudi tinggi . Atas segala kesalehannya itu , Allah mengaruniakan kepadanya segala kelebihan yang dimiliki oleh seorang pemimpin , lalu Allah memerintahkan untuk menyeru manusia kepada agama tauhid .

Mula - mula dengan tentaranya yang lengkap dan kuat , dia menuju ke barat wilaya Maghribi , tempat terbenamnya matahari . Dilihatnya matahari itu terbenam di mata air yang berlumpur , lautan Atlantik sekarang ini .

Di situ ia bertemu dengan bangsa yang senantiasa berbuat kerosakan dan kejahatan . Bukan saja merosakkan permukaan bumi dan mengacaukannya , tetapi juga sudah menjadi tabiat mereka suka membunuh orang - orang yang tidak bersalah sekalipun . Bahkan mereka tidak beragama .

Sebelum melakukan tindakan , terlebih dahulu Iskandar menadahkan tangannya ke langit , memohon petunjuk kepada Allah , tindakan apa sebaiknya yang harus dilakukan terhadap bangsa yang begitu kejam , apakah bangsa itu akan digempurnya habis - habisan , atau akan dibiarkan begitu sahaja ?

Allah lalu memberinya dua pilihan : digempur habis - habisan sebagai balasan atas kekejaman mereka , atau di ajar dan didik agar mereka kembali kepada kebenaran dan menyembah Allah serta meninggalkan segala kejahatan .

Iskandar Zulkarnain memutuskan menggempur mereka yang derhaka dan jahat , sedangkan orang yang baik akan dilindungi . Sebelumnya ia berkata kepada bangsa tersebut , " Siapa yang aniaya , akan kami siksa dan dikembalikan kepada Tuhan , agar Tuhan memberikan siksa yang lebih pedih lagi . Adapun orang - orang yang soleh dan baik , akan kami lindungi , dan kepadanya kami hanya akan memerintahkan kewajiban - kewajiban yang ringan . "

Kemudian tenteranya bergerak menewaskan setiap orang yang kejam , melindungi setiap orang yang baik . Akhirnya negeri itu dapat diamankan dan di tentramkan serta di atur sebaik - sebaiknya , penuh dengan kehidupan bahagia dan makmur ,
Setelah selesai menunaikan kewajiban terhadap bangsa dan negeri itu , Iskandar dengan tentaranya menuju ke arah timur , India . Dilihatnya matahari di atas bangsa yang musyrik , yang menyembah banyak tuhan , yaitu bangsa Hindustan .

Bangsa dan negeri itu pun dapat ditaklukkan , diamankan dan ditentramkannya , serta diatur sebaik - baiknya sehingga setiap orang dapat merasakan hidup aman , tenteram dan bahagia . Bangsa itu juga dapat dikeluarkan dari lembah kesesatan .

Selesailah sudah kewajibannya terhadap bangsa dan negeri itu . Ia lalu menuju ke utara , negeri Armenia , melalui Parsi dan Azarbaijan . Kemenangan demi kemenangan dicapainya selama dalam perjalanan itu , akhirnya sampailah di suatu tempat , di sana ia bertemu dengan suatu bangsa yang selalu dalam ketakutan dan ke khawatiran , kerana ternyata negeri itu berbatasan dengan bangsa Ya'juj dan Ma'juj yang terkenal kuat dan kejam . Bukan sekali dua kali saja , tetapi seringkali bangsa Ya'juj dan Ma ; juj itu datang menyerang mereka , menghancurkan apa saja yang didapatinya dan membunuh siapa saja yang dijumpainya .

Kedatangan Iskandar ini , mereka sambut dengan segala kehormatan dan kegembiraan , kerana mereka tahu dari kabar yang beredar bahawa Iskandar adalah Raja yang kuat dan paling adil di muka bumi ini .

Lalu mereka meminta bantuan kepada Iskandar , agar dilindungi dari serangan Ya'juj dan Ma'juj . Mereka memohon supaya antara negeri mereka dan negeri Ya'juj dan Ma'juj dibangun dinding raksasa yang tidak dapat ditembusi . Sebagai balasan mereka sanggup membayar mahal Iskandar .

    Mendengar permohonan itu , Iskandar Zulkarnain menjawab , " Saya tidak mengharapkan upah dari kalian , nikmat dan pemberian Tuhanku lebih berharga daripada upah itu . Hanya kepada kalian saya minta kaum pekerja dan alat - alatnya : besi , tembaga , arang batu dan kayu . "

Setelah semuanya terkumpul , ia mula bekerja dengan bantuan para pekerja . Mula - mula menyalakan api dengan kayu dan arang batu , diambilnya besi , lalu dileburkannya dengan api , selepas besi itu cair , dituangkannya tembaga , dan dikacau menjadi satu . Dengan bahan campuran inilah di dirikan dinding raksasa antara negeri itu dan negeri Ya'juj dan Ma'juj . Dinding besi raksasa itu tidak dapat di tembus dan di lubangi oleh sesiapa dan oleh apapun .

    " Dinding ini adalah rahmat dari Tuhan kepada kalian , hanya tuhanlah yang dapat menembus dinding ini , jika dikehendakinya , " kata Iskandar . Maka aman dan tentramlah negeri tersebut .

Iskandar Zulkarnain dapat menaklukkan negeri - negeri yang terbentang antara timur dan barat . Dengan demikian cita - citanya untuk menyatukan kerajaan di timur dan barat tercapai . Negeri yang berada di bawah kekuasaannya , antara lain Maghribi , Rom , Yunani , Mesir , Parsi dan India.

Berkat ilmu dan pengetahuannya yang luas , serta dasar ketuhanan yang selalu dipagang teguh dalam mendirikan kerajaan yang besar itu . Penduduknya hidup dengan aman , tentrem dan makmur . Kebesaran dan kejayaan itu tidak membuatnya buta dan lupa akan nikmat yang diberikan Allah SWT .

Menurut Khair Ramdhan Yusuf , dalam bukunya Iskandar Zulkarnain , Panglima Perang , penakluk dan pemerintah yang saleh , kajian terperinci menurut Al - Qur'an , Sunah dan Sejarah , terbitan Malaysia , ada empat sosok yang berkaitan dengan nama Iskandar Zulkarnain . Yaitu , Iskandar Macedonia , Zulkarnain Al - Hamiri , Raja Himyar , seorang lelaki soleh pada zaman Nabi Ibrahim , dan Kursh Al - Akhmini Al - Farisi .

Walaupun begitu kita dapat membaca dengan jelas kisah Iskandar Zulkarnain ini dalam Al - Qur'an Surah Al - Kahfi ayat 83 hingga 98 , yang bermaksud , " Mereka akan bertanya kepadamu Muhammad , tentang Zulkarnain . Katakanlah , " Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya . "
" Sesungguhnya kami telah memberi kekuasaan kepadanya di bumi , dan kami telah menberikan kepadanya jalan untuk mencapai segala sesuatu , maka ia pun menempuh jalan tersebut . Hingga apabila telah sampai ke tempat terbenamnya matahari , ia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam , dan ia mendapatinya di situ segolongan umat " .

    Kami berkata , " Hai Zulkarnain kamu boleh menyiksa atau berbuat kebaikan terhadap mereka . "
Berkata Zulkarnain , " Adapun orang yang aniaya , kami kelak akan mengazabnya , kemudian ia kembali kepada Tuhannya , lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tiada taranya . Adapun orang yang beriman dan beramal soleh , baginya pahala yang terbaik sebagai balasan , dan akan kami titahkan kepadanya yang mudah dari perintah - perintah kami . "

Kemudian ia menempuh jalan lagi , hingga apabila telah sampai ke tempat terbitnya matahari ia mendapati matahari yang menyinari segolongan umat yang kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari matahari itu . "

Demikianlah , dan sesungguhnya ilmu kami meliputi segala apa yang ada padanya , Zulkarnain . Kemudian ia menempuh suatu jalan lagi , sehingga apabila telah sampai di antara dua buah gunung ia mendapati kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan .

Mereka berkata , " Hai , Zulkarnain sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang - orang yang membuat kerosakan di muka bumi , maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu , supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka ? "

Zulkarnain berkata , " apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku adalah lebih baik , maka tolonglah aku dengan kekuatan agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka , berilah aku potongan - potongan besi . "

Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua gunung itu , berkatalah Zulkarnain ," Tiuplah dan katika besi itu sudah menjadi api , ia pun berkata , berilah aku tembaga untuk aku tuangkan ke atas besi panas itu . "

Maka mereka , Ya'juj dan Ma'juj tidak dapat memanjat tembok itu , dan mereka tidak boleh melubanginya .

Zulkarnain berkata , " Ini adalah rahmat dari Tuhanku . Maka apabila sudah datang janji Tuhanku , dia akan menjadikannya hancur luluh , dan janji Tuhanku itu adalah benar . "

Sungguhpun kuasa dan keperkasaannya tak tertandingi , akhlak dan hatinya selembut sutera , hingga karenanya ia mudah menyerap bukti kebenaran Ilahi . Imam Al - Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin , menceritakan , suatu ketika Iskandar Zulkarnain mendatangi suatu kaum yang tidak mempunyai harta benda apapun yang boleh di nikmati . Lalu ia menghantar surat kepada Raja mereka dan berpesan agar Raja bersedia membalas suratnya .

Namun Raja itu menolak permintaan Zulkarnain , malah sebaliknya , ia berkata , jika Zulkarnain merasa ada kepentingan dengannya , sebaiknya dialah yang datang menemuinya .

    Maka Zulkarnain pun pergi menemui Raja mareka , " Aku telah menghantar surat kepadamu dan memintamu datang kepadaku , tetapi kamu menolak , maka aku datang kepadamu , " kata Zulkarnain setelah sampai di istana Raja .

    Sang Raja pun berkata , " Seandainya aku memerlukanmu , aku pasti akan datang kepadamu . "
Sebagaimana jika aku melihatmu berada dalam suatu keadaan yang tak pernah dialami oleh sesiapa ? " Tanya Zulkarnain .

" Apa itu ? " Sang Raja balik bertanya . " Kalian tidak memiliki harta dunia apapun . Kenapa kalian tidak mempunyai emas dan perak hingga kalian boleh menikmatinya ? " Balas Zulkarnain .
" Tetapi kami membenci dua hal tersebut , kerana seorang tidak mendapat apa-apa dari emas dan perak itu , kecuali hanya mahu lebih dari itu , " jawab raja itu dengan tangkas .

Zulkarnain melanjutkan pertanyaannya , " Apa maksud kalian menggali kuburan lalu setelah itu kalian menjaganya , membersihkannya , dan sembahyang di sana ? "

Raja itu kembali menjawab , " Kami ingin , jika kami memandang kuburan - kuburan itu dan mengharapkan dunia , kubur - kubur itu akan menghalang kami dari harapan itu . "
Zulkarnain bertanya lagi , " Aku melihat kalian tidak mempunyai makanan kecuali sayur sayuran , kenapa kalian tidak mempunyai haiwan ternakan , hingga kalian dapat memerah susunya , menungganginya dan menikmatinya ? "

Mereka menjawab , " Kami tidak suka menjadikan perut kami sebagai kuburan bagi binatang itu . Dan kami melihat di dalam tumbuh - tumbuhan itu faedah yang besar . Cukuplah anak adam mempunyai kehidupan yang rendah kerana makanan . Dan makanan apa saja yang melewati rahang bawah kami rasanya sama saja seperti makanan yang pernah kami makan sebelumnya . "
Selepas Zulkarnain meninggalkan raja itu dengan kagum dan menjadikan penjelasannya sebagai sebuah nasihat yang berharga .

Dalam setiap perjalananya, Zulkarnain selalu memperlakukan bangsa dan suku yang ditaklukkannya dengan amat baik dan santun . Tak menghairankan jika ia menuai kejayaan dan selalu mendapatkan sokongan dari kawasan yang telah di kuasainya.

Selain itu , Zulkarnain juga didampingi seorang penasihat kerajaan yang baik dan sangat luas pengetahuannya , yang tiada lain adalah Nabi Khidir AS .

Sebahagian ulama menyebut , Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Khidir AS , lalu mengajarkan Wahyu tersebut kepada Zulkarnain .

Seorang mufassir lain , Al - Alusi , dalam kitab tafsirnya Ruhul Ma'ani , berkata , " Mungkin Khidir adalah salah satu pembesar kerajaan , seperti perdana mentrinya , kerana tidak tertutup kemungkinan bahawa Zulkarnain bermusyawarah dengan orang lain saat menghadapi suatu masalah . Sebab pada saat itu , istilah yang dikenal untuk menyebut orang pandai , termasuk Nabi , adalah " Ahli Hikmah " . selain itu , pada masa - masa dahulu , para Nabi juga sering disebut dengan istilah " Orang bijak , " atau " Hakim " .

Wahab bin Munabbah dalam kitabnya At - Tijan mengisahkan , pada suatu ketika Nabi Khidir AS berkata kepada Zulkarnain , Wahai Tuanku , tuan membawa suatu amanat yang seandainya diberikan kepada langit , langit itu akan runtuh , jika diberikan kepada Gunung , maka Gunung itu akan roboh , dan jika diberikan kepada bumi , maka bumi itu akan terbelah . Tuanku telah diberi kesabaran dan kemenangan . Tuanku akan melihat suatu kaum yang menyembah sesama manusia dan mereka adalah musuh - musuh Allah , yaitu Ya'juj dan Ma'juj . Allah adalah penuntut tidak akan terkelabui oleh orang - orang yang melarikan diri , dan tidak akan dikalahkan oleh orang yang " Menang " .

    Kata Nabi Khidir lagi , " Wahai tuanku , ambillah apa yang telah diberikan Allah SWT kepada tuan dengan keteguhan hati dan sungguh - sungguh . Jadikanlah kesabaran sebagai pakaian , kebenaran sebagai pegangan hidup , dan takut kepada Allah sebagai perlindungan yang menumbuhkan amal pada tuan , dan tuan akan tenang dari ketakutan akan datangnya ajal . 

Ambillah pedang Allah dengan tangan tuan , kerana tidak ada orang yang dapat menolong dan tidak ada orang yang dapat mencegah kemenangan . Cukuplah bagi tuan , Allah sebagai penolong tuan . "
Dalam Almuhadlarah al - Awali , kitab yang dikutip Ibnu Katsir , disebutkan , suatu ketika Nabi Ibrahim AS bertemu dengan Zulkarnain di Mekah . Nabi Ibrahim Memeluk dan menjabat tangan Zulkarnain serta memberinya bendera . Lalu ia mengikuti syariat yang dibawa oleh Nabi itu dan menyeru kepada manusia agar berpegang teguh pada syariat tersebut .

Hal ini dikuatkan kembali oleh sebuah hadis yang diriwayatkan oleh salah seorang sahabat Nabi SAW , Ubaid bin Umair dan anaknya , Abdullah , yang menyatakan , selama masa jayanya , Iskandar Zulkarnain pernah melaksanakan haji dengan berjalan kaki . ketika Nabi Ibrahim mendengar berita tersebut , beliau menemuinya seraya menyeru kepada agama Tauhid dan memberikan beberapa nasihat . Nabi Ibrahim juga membawakan Zulkarnain seekor kuda agar dinaikinya . Akan tetapi Zulkarnain menolak , seraya berkata , " Saya tidak akan menaiki suatu kenderaan di suatu tempat yang di dalamnya ada Ibrahim Al - Khalil , yang dikasihi Allah.

Jumaat, 21 Julai 2017

Strategi Dakwah Nabi Di Madinah

Sumber : bacaanmadani.com Pokok-pokok pikiran yang dijadikan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Madinah adalah : 1. Berdakwah dimulai dan diri sendiri, maksudnya sebelum mengajak orang lain meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya, maka terlebih dahulu orang yang berdakwah itu harus meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya. 2. Cara (metode) melaksanakan dakwah sesuai dengan petunjuk Allah SWT dalam Surah An-Nahl, 16: 125. 3. Berdakwah itu hukumnya wajib bagi Rasulullah SAW dan umatnya. Dalil wajibnya: Al-Qur’an Surah Ali ‘Imrãn, 3: 104, dan Hadis Rasulullah SAW: Artinya: “Sampaikanlah, apa yang berasal dariku (tentang Islam), walaupun hanya satu ayat.“ (HR. Bukhari) 4. Berdakwah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah SWT semata, bukan dengan niat untuk memperoleh popularitas dan keuntungan yang bersifat materi. Umat Islam dalam melaksanakan tugas dakwahnya, selain harus menerapkan pokok-pokok pikiran yang dijadikan sebagai strategi dakwah Rasulullah SAW, juga hendaknya meneladani strategi Rasulullah SAW dalam membentuk masyarakat Islam atau masyarakat madani di Madinah. Masyarakat Islam atau masyarakat madani adalah masyarakat yang menerapkan ajaran Islam pada seluruh aspek kehidupan sehingga terwujud kehidupan bermasyarakat yang baldatun tayyibatun wa rabbun gafur, yakni masyarakat yang baik, aman, tenteram, damai, adil, dan makmur di bawah naungan rida Allah SWT dan ampunan-Nya. Usaha-usaha Rasulullah SAW dalam mewujudkan masyarakat Islam seperti tersebut adalah : 1. Membangun Masjid Masjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah SAW di Madinah ialah Masjid Quba, yang berjarak ± 5 km, sebelah barat daya Madinah. Masjid Quba ini dibangun pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijrah (20 September 622 M). Setelah Rasulullah SAW menetap di Madinah, pada setiap hari Sabtu, beliau mengunjungi Masjid Quba untuk salat berjamaah dan menyampaikan dakwah Islam. Masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya ada Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini dibangun secara gotong royong oleh kaum: Muhajirin dan Anshor, yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan peletakan batu kedua, ketiga, keempat, dan kelima dilaksanakan oleh para sahabat terkemuka yakni : Abu Bakar r.a., Umar bin Khattab r.a., Utsman bin Affan r.a., dan Ali bin Abu Thalib. Mengenai fungsi atau peranan masjid pada masa Rasulullah SAW adalah sebagai berikut : • Masjid sebagai sarana pembinaan umat Islam di bidang akidah, ibadah, dan akhlak. • Masjid merupakan sarana ibadah, khususnya salat lima waktu, salat Jumat Tarawih, salat Idul Fitri, dan Idul Adha. (Lihat Q.S. Al-Jinn, 72 : 18 !). • Masjid merupakan tempat belajar dan mengajar tentang agama Islam bersumber kepada A1-Qur’an dan Hadis. • Menjadikan masjid sebagai sarana kegiatan sosial. Misalnya sebagai tempat penampungan zakat, infak, dan sedekah dan menyalurkannya kepada yang berhak menerimanya, terutama para fakir miskin dan anak-anak yatim terlantar. • Masjid sebagai tempat pertemuan untuk menjalin hubungan persaudaraan sesama Muslim (ukhuwah Islamiah) demi terwujudnya persatuan. • Menjadikan halaman masjid dengan memasang tenda, sebagai tempat pengobatan para penderita sakit, terutama para pejuang Islam yang menderita luka ikibat perang melawan orang-orang kafir. Sejarah mencatat adanya seorang perawat wanita terkenal pada masa Rasulullah SAW yang bernama “Rafidah”. • Rasulullah SAW menjadikan masjid sebagai tempat bermusyawarah dengan para sahahatnya. Masalah-masalah yang dimusyawarahkan antara lain ; usaha usaha untuk mengatasi kesulitan, usaha-usaha untuk memajukan umat Islam, dan strategi peperangan melawan musuh-musuh Islam agar memperoleh kemenangan, 2. Mempersaudarakan antara Kaum Muhajirin dan Ansar Muhajirin adalah para sahahat Rasulullah SAW penduduk Mekah yang berhijrah ke Madinah. Ansar adalah para sahabat Rasulullah SAW penduduk asli Madinah yang memberikan pertolongan kepada kaum Muhajirin. Rasulullah SAW bermusyawarah dengan Abu Bakar r.a. dan Umar bin Khattab r.a. mempersaudarakan antara Muhajirin dan Ansar, sehingga terwujud persatuan yang tangguh. Hasil musyawarah memutuskan agar setiap orang Muhajirin mencari dan mengangkat seorang dari kalangan Ansar menjadi saudaranya senasab (seketurunan), dengan niat ikhlas karena Allah SWT. Demikian juga sebaliknya orang Ansar. Rasulullah SAW memberi contoh dengan mengangkat Ali bin Abu Thalib sebagai saudaranya. Apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dicontoh oleh seluruh sahahatnya misalnya : • Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasuluhlah SAW, pahlawan Islam yang pemberani bersaudara dengan Zaid bin Haritsah, mantan hamba sahaya, yang kemudian dijadikan anak angkat Rasulullah SAW. • Abu Bakar Ash-Shiddiq, bersaudara dengan Kharizah bin Zaid. • Umar bin Khattab bersaudara dengan Itban bin Malik Al Khazraji (Ansar). • Utsman bin Affan bersaudara dengan Aus bin Tsabit. • Abdurrahman bin Auf bersaudara dengan Sa’ad bin Rabi (Ansar). Demikianlah seterusnya setiap orang Muhajirin dan orang Ansar, termasuk Muhajirin setelah hijrahnya Rasulullah SAW dipersaudarakan secara sepasang-sepasang, layaknya seperti saudara senasab. Persaudaraan secara sepasang-sepasang seperti tersebut, ternyata membuahkan hasil sesama Muhajirin dan Ansar terjalin hubungan persaudaraan yang lebih baik. Mereka saling mencintai, saling menyayangi, hormat-menghormati, dan tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Kaum Ansar dengan ikhlas memberikan pertolongan kepada kaum Muhajirin berupa tempat tinggal, sandang pangan, dan lain-lain yang diperlukan. Namun kaum Muhajirin juga tidak diam berpangku tangan, mereka berusaha sekuat tenaga untuk mencari nafkah agar dapat hidup mandiri. Misalnya Abdurrahman bin Auf menjadi pedagang, Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Ali bin Abu Thalib menjadi petani kurma. Kaum Muhajirin yang belum mempunyai tempat tinggal dan mata pencaharian oleh Rasulullah SAW ditempatkan di bagian Masjid Nabawi yang beratap yang disebut Suffa dan mereka dinamakan Ahlus Suffa (penghuni Suffa). Kebutuhan-kebutuhan mereka dicukupi oleh kaum Muhajirin dan Ansar secara bergotong-royong. Kegiatan Ahlus Suffa itu antara lain mempelajari dan menghafal Al-Qur’an dan Hadis, kemudian diajarkannya kepada yang lain. Sedangkan apabila terjadi perang antara kaum Muslimin dengan kaum kafir, mereka ikut berperang. 3. Perjanjian Bantu-Membantu antara Umat Islam dan Umat Non-Islam Pada waktu Rasulullah SAW menetap di Madinah, penduduknya terdiri dari tiga golongan, yaitu umat Islam, umat Yahudi (Bani Qainuqa, Bani Nazir dan Bani Quraizah), dan orang-orang Arab yang belum masuk Islam. Rasulullah SAW membuat perjanjian dengan penduduk Madinah non-Islam dan tertuang dalam Piagam Madinah. Isi Piagam Madinah itu antara lain: a. Setiap golongan dari ketiga golongan penduduk Madinah memiliki hak pribadi, keagamaan dan politik. Sehubungan dengan itu setiap golongan penduduk Madinah berhak menjatuhkan hukuman kepada orang yang membuat kerusakan dan memberi keamanan kepada orang yang mematuhi peraturan. b. Setiap individu penduduk Madinah mendapat jaminan kebebebasan beragama. c. Seluruh penduduk Madinah yang terdiri dan kaum Muslimin, kaum Yahudi, dan orang-orang Arab yang belum masuk Islam sesama mereka hendaknya saling membantu dalam bidang moril dan materil. Apabila madinah diserang musuh, maka seluruh penduduk Madinah harus bantu-membantu dalam mempertahankan kota Madinah. d. Rasulullah SAW adalah pemimpin seluruh penduduk Madinah. Segala perkara dan perselisihan besar yang terjadi di Madinah harus diajukan kepada Rasulullah SAW untuk diadili sebagaimana mestinya 4. Meletakkan Dasar-dasar Politik, Ekonomi, dan Sosial yan Islami demi Terwujudnya Masyarakat Madani Islam tidak hanya mengajarkan bidang akidah dan ibadah, tetapi mengajarkan juga bidang politik, ekonomi, dan sosial, yang kesemuanya bersumber pada Al Qur’an dan Hadis. Pada masa Rasulullah, penduduk Madinah mayoritas sudah beragama Islam, sehingga masyarakat Islam sudah terbentuk, maka adanya pemerintahan Islam merupakan keharusan. Rasulullah SAW selain sebagai seorang nabi dan rasul, juga tampil sebagai seorang kepala negara (khalifah). Sebagai kepala negara, Rasulullah SAW telah meletakkan dasar bagi sistem politik islam, yakni musyawarah. Melalui musyawarah, umat Islam dapat mengangkat wakil-wakil rakyat dan kepala pemerintahan, serta membuat peraturan peraturan yang harus ditaati oleh seluruh rakyatnya. Dengan syarat, peraturan peraturan itu tidak menyimpang dan tuntunan Al-Qur’an dan Hadis (dalil naqlinya lihat QS. An-Nisã’, 4: 59). Dalam bidang ekonomi Rasulullah SAW telah meletakkan dasar bahwa system ekonomi Islam itu harus dapat menjamin terwujudnya keadilan sosial. Dalam bidang sosial kemasyarakatan, Rasulullah SAW telah meletakkan dasar antara lain adanya persamaan derajat di antara semua individu, semua golongan, dan semua bangsa. Sesuatu yang membedakan derajat manusia ialah amal salehnya atau hidupnya yang bermanfaat (lihat Q.S. Al-Hujurat, 49: 13)

Bagaimana Membuat Orang Hormat Kepada Kita?

Sumber : akuislam.com 1. Hanafi mempunyai seorang rakan karib yang selalu meminjam barang – barang kepunyaannya dan tidak pernah mengembalikannya. Hanafi tidak berani meminta kembali barang – barang itu. “Jika saya berterus – terang, dia tentu akan tersinggung, sedangkan dia adalah kawan baik saya.” keluhnya 2. Di pejabat Johan mempunyai seorang teman yang pandai memujuk. Dia selalu meminta Johan membuat kerjanya. Johan tidak pernah menolak dan selalu memenuhi pujukan kawannya itu. Walaupun dia sedar kebaikannya telah dipergunakan oleh kawannya untuk kerja sambil lewa di pejabat. Bila ditanyakan kenapakah dia tidak berterus terang, Johan menjawab: “Saatnya belum tiba. Saya tidak berani” Daripada contoh diatas dapat kita simpulkan bahawa kebanyakkan orang dikalangan kita terpaksa mengorbankan kewibawaan atau haraga dirinya demi kesenangan orang lain. Mereka tidak pandai untuk mengatakan “tidak” dan oleh kerana itu mereka terus menderita dan memendam rasa. Orang Lain Tidak Menghormati Kita? Tidak semua orang dapat berubah. Jangan memberikan peluang kepada sesiapa pun sebelum orang itu memberikan alasan yang wajar. Jika kita telah memberikan peluang kepada mereka, maka mereka akan berfikir bahawa apa yang mereka lakukan itu adalah betul. Ini boleh menyebabkan “penyelewengan” yang berlanjutan. Pada tahap ini, kita kita telah dianggap sebagai orang yang lemah dan tidak lagi dihormati. Mereka tidak menghormati kita. Jangan meminta maaf ketika meminta sesuatu yang wajar. Contohnya, tiga jam selepas memaksa anaknya mengemas bilik, seorang ibu berkata: “Mak mintak maaf sebab suruh along kemaskan bilik.” Jangan! mereka harus menghormati kita sebagai ibu dan bila kita menyuruh membuat perkara betul, Jangan pindahkan tanggungjawab kita kepada orang lain. Contohnya: “Tadi bos kata suruh kau perlu…,” atau “Adik, ayah suruh adik ke kedai beli beras..”. Pernyataan seperti ini akan membuatkan kewibawaan kita akan hilang dan sekaligus menjadi seorang pembawa maklumat yang tidak dihargai. Kita hendaklah berusaha memasukkan unsur – unsur yang mantap dalam berkomunikasi. Berikut adalah perkara yang perlu dilakukan supaya orang lain menghormati diri kita: 1. BERTERUS TERANG Nyatakan perasaan dan harapan kita secara jelas. Orang yang pasif kerapkali beranggapan bahawa orang lain pasti ingin tahu apa yang diharapkannya, walaupun dia tidak memberitahunya. Perkara ini akan menimbulkan banyak masalah sebenarnya. 2. FIKIRKAN SEGALANYA DALAM – DALAM Berfikir dengan sedalam – dalamnya sebelum bertindak dalam sesuatu masalah. Dengan memikirkan terlebih dahulu segala – galanya secara matang, kita boleh menyelesaikan setiap masalah dengan lebih sempurna dan masuk akal. 3. HADAPI SETIAP PERSOALAN & MASALAH DENGAN SEGERA Jika kita cuba menghindarinya, kita akan menjadikan setiap masalah bertambah serius, sehingga semakin sukar untuk diselesaikan. Tetapi jika kita berani menghadapinya sejak dari awal lagi, segala masalah akan dapat diatasi. 4. KLASIFIKASIKAN MASALAH SECARA CERMAT Sering kali kita membuat sesuatu masalah itu seolah – olah masalah besar. Menghadapinya secara berlebihan, sehingga terjebak dalam kobaran emosi. Hadapilah setiap masalah dengan teliti, kita akan mampu untuk menguasai diri. Seterusnya dapat menyelesaikan masalah secara positif. 5. PISAHKAN KEMARAHAN DENGAN KETEGASAN Jika ketegasan kita dipenuhi sifat amarah, perkara ini adalah bukan menyelesaikan masalah. Malah boleh menyebabkan tugas atau kewajipan kita akan terbengkalai. Jika kita gagal bersifat tegas dalam keadaan yang tenang, kemungkinan besar reaksi kita adalah terlalu agresif. Dari sudut lain, jika kita marah, maka orang lain akan menunjukkan kecenderungan bersifat defensif (menolak). Akibatnya, masalah yang ada itu akan menjadi sukar untuk diselesaikan. Oleh itu, kita jangan terjerat oleh perasaan emosional yang berlebihan daripada orang lain terhadap apa yang kita katakan, agar kita tidak mudah untuk naik angin. Ketegasan dalam ketegangan amat berkesan mempengaruhi persepsi seseorang terhadap kita. 6. MANFAATKAN KAWASAN KEKUASAAN KITA Pasukan bola sepak sering menang di gelanggang sendiri. Begitu jugalah dengan ketegasan. Memang sukar untuk menghadapi seorang rakan bila sedang berada di rumah atau pejabatnya. Oleh kerana itu, berusahalah untuk tegas di kawasan kekuasaan kita sekiranya keadaan memungkinkan. Ia memberikan suatu keuntungan yang tidak ketara tetapi mantap. 7. JANGAN BERPURA – PURA MENGGERTAK Budak kecik sekali pun tahu jika kita hanya berpura – pura menggertaknya. Untuk menegakkan kepercayaan orang terhadap kita, nyatakan hujah – hujah yang masuk akal serta akibat – akibat yang akan terjadi jika semua itu tidak dilakukan. Nyatakan pernyataan kita itu dengan serius dan bersungguh – sungguh. Orang lain akan menghormati kita jika mereka yakin kita serius. Kita juga akan lebih disukai jika sanggup berkorban, namun dalam hal ini tiada maknanya jika kita dipergunakan. *** # Hormat dan menghormati adalah penting dalam kehidupan kita. Anda pernah mengalami situasi ini dan ada cara lain untuk ditambah sebagai penyelesaian masalah ini?