Khamis, 9 Jun 2016

BRO, NAK TAU MAKSUD SEBENAR IBADAH TAWASUL?

sumber : cintai-ulama.blogspot. my


Hukum Tawasul

Berikut ini adalah artikel mengenai arti tawasul dan hukum tawasul menurut ahlussunnah wal jamaah.

Arti Tawasul adalah mendekatkan diri atau memohon kepada Allah SWT dengan melalui wasilah (perantara) yang memiliki kedudukan baik di sisi Allah SWT.



Wasilah yang digunakan bisa berupa nama dan sifat Allah SWT, amal shaleh yang kita lakukan, dzat serta kedudukan para nabi dan orang shaleh, atau bisa juga dengan meminta doa kepada hamba-Nya yang sholeh. Allah SWT berfirman :

وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَة
Artinya : Dan carilah jalan yang mendekatkan diri ( Wasilah ) kepada-Nya.(Al-Maidah:35).


Menurut jumhur Ahlus Sunnah Wal-Jamaah, tawasul dengan segala ragamnya adalah perbuatan yang dibolehkan atau dianjurkan. Kebolehan tawasul dengan nama dan sifat Allah SWT, amal shaleh dan meminta doa dari orang sholeh telah disepakati, bahkan oleh kelompok yang keras sikapnya terhadap tawasul ini, sehingga perlu kami paparkan dalil-dalilnya panjang lebar. Arti Tawasul dan Hukum Tawasul.



Hukum Tawasul - Bertawasul dengan nabidan orang-orang shaleh kerap menjadi permasalahan. Contoh sederhana tawasul jenis ini adalah ketika seseorang mengharapkan ampunan Allah SWT. Misalnya ia berdoa, “ Ya Allah, aku memohon ampunanmu dengan perantara nabi-Mu atauSyaikh Abdul Qadir al-Jailani.”


Terlihat jelas dalam bertawasul, nabi atau orang sholeh hanyalah perantara, sedangkan yang dituju dengan do’a hanyalah Allah SWT semata. Dengan tawasul, ia tidak menjadikan nabi dan orang shaleh tersebut sebagai tuhan yang disembah.

Namun kenyataan sederhana ini tidak bisa dipahami oleh sebagian orang yang mengaku mengikuti sunnah namun kenyataannya adalah jauh dari sunnah. Mereka menganggap tawasul jenis ini adalah bentuk menyekutukan Allah SWT.


Seorang Syaikh Wahabi Abu Bakar Al-Jaziriberkata mengenai Tawasul: “ Sesungguhnya berdoa kepada orang-orang shaleh, Istighosah (meminta tolong) kepada mereka dan tawasul dengan kedudukan mereka tidak terdapat didalam agama Allah ta’ala, baik berupa ibadah maupun amal shaleh sehingga tidak boleh bertawasul dengannya selama-lamanya. 


Bahkan itu adalah bentuk menyekutukan Allah SWT di dalam beribadah kepada-Nya, hukumnya haram dan dapat mengeluarkan pelakunya dari agama Islam serta mengakibatkan kekekalan baginya di neraka Jahannam.”(Aqidatul Mu’min, hal 144). Fatwa ini sangat tendensius dan tidak berbobot ilmiah.


Dalil - dalil Hukum Tawasul



  • Dalil Pertama Mengenai Hukum Tawasul - Kebolehan bertawasul dengan nabi adalah hadits shahih tentang Syafaat yang diriwayatkan oleh para hufadz dan ahli hadits. Pada hari kiamat, ketika manusia dikumpulkan di padang Mahsyar, mereka mengalami kepayahan yang sangat. Mereka bertawasul dengan mendatangi para nabi untuk meminta pertolongan supaya Allah SWT mengistirahatkan mereka dari penantian yang panjang.

  • Dalil kedua tentang Hukum Tawasul - Kebolehan bertawasul dengan nabi adalah hadits dari sahabat Utsman bin Hunaif yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzi, an-nasai, ath-Thabrani, al-Hakim dan Baihaqi dengan sanad yang shahih. Diriwayatkan dari Utsman bin hunaif bahwa seorang lelaki buta datang kepada Nabi SAW Memohon kepada Rasulullah SAW berdoa untuk kesembuhannya. Rasulullah SAW bersabda: “Jika engkau ingin, aku akan doakan. 


  • Namun jika engkau bersabar maka itu lebih baik.”Lelaki itu tetap berkata, “Doakanlah.”Nabi SAW lalu memerintahkan kepadanya untuk berwudhu dengan sempurna, shalat dua rakaat dan berdoa dengan doa berikut: “Ya Allah, aku memohon dan menghadap kepada-Mu dengan (perantara) Nabi-Mu Muhammad, nabi yang rahmat. Ya Muhammad, sesungguhnya aku menghadap kepada Tuhanku denganmu agar terpenuhi hajatku. Ya Allah, izinkanlah ia memberikan syafaatnya kepadaku…” kemudian lelaki itu bisa melihat.

    Hukum Tawasul di dalam hadits riwayat ath Thabrani dan al-Baihaqi terdapat tambahan bahwa shabat Utsman bin Hunaif di kemudian hari mengajarkan doa tersebut kepada seorang lelaki agar hajatnya terpenuhi setelah wafatnya Rasulullah SAW. Tambahan hadits ini dishahihkan oleh. ath Thabrani. Al-Haitsami dalam Majma Zawaid menetapkan pendapat ath Thabrani mengenai keshahihannya. 


    Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa lelaki buta meminta doa kepada Nabi SAW, namun Nabi tidak mendoakannya melainkan mengajarkan doa yang berisi bertawasul dengan nabi saw. Ini menunjukkan bertawasul dengan nabi saw. boleh.

    Seandainya tawasul ini syirik maka tidak mungkin Nabi SAW mengajarkannya kepada orang buta tersebut. Para pengingkar tawasul akan berusaha memalingkan makna hadits tersebut dengan takwil yang jauh dari makna dzohirnya. 

    Mereka yang mengatakan yang dimaksud orang buta tersebut bukan bertawasul dengan nabi saw melainkan bertawasul dengan meminta doa Nabi saw. Perkiraan ini keliru sebab hadits tersebut tidak menjelaskan bahwa Nabi saw. berdoa. 


    Bahkan yang disebutkan adalah bahwa Nabi saw. meminta orang buta itu berdoa dengan menyebut nama beliau dalam doanya sebagai perantara. Jika itu adalah bentuk tawasul dengan doa, pasti Nabi saw. tidak perlu repot-repot mengajarkan doa yang panjang itu. Beliau hanya perlu menengadahkan tangan dan berdoa.

  • Dalil lain mengenai Hukum Tawasul - Kebolehan bertawasul dengan dzat adalah hadits yang disebutkan


dalam shahih Bukhari bahwa sayidina Umar ra meminta hujan pada masa kekeringan dengan sayidina Abbas, paman Nabi saw. seraya berkata:“Ya Allah, sesungguhnya kami dahulu bertawasul kepada-Mu dengan Nabi-Mu SAW, dan sesungguhnya kami sekarang bertawasul kepadamu dengan paman Nabi kami.” Maka hujanpun turun.Para ulama menyebutkan bahwa tawasul sayidina Umar ini bukan dalil tidak bolehnya bertawasul dengan nabi saw setelah wafatnya, sebab telah berlalu dalil mengenai tawasul para sahabat dengan Nabi saw setelah wafat. Ini adalah dalil mengenai kebolehan bertawasul dengan hamba yang sholeh selain nabi. Hadits ini juga menunjukkan bahwa tawasul tidak harus dilakukan dengan hamba yang paling utama. Shabat Ali bin Abi Thalib lebih utama dari sahabat Abbas, tapi justru sahabat Abbas yang dijadikan wasilah. Tawasul dengan sahabat Abbas pada hakikatnya juga tawasul dengan Rasulullah SAW. Kalau bukan karena dia adalah kerabat dengan posisinya dengan Rasulullah saw., maka tidaklah beliau dijadikan tawasul. Berarti ini adalah bentuk bertawasul dengan nabi juga.Arti Tawasul dan Hukum Tawasul
    Imam as-Subki dan Ibnu Taimiyah Tentang Hukum Tawasul


    Pendapat mengenai hukum Tawasul - Kebolehan bertawasul dengan Nabidiperkuat dengan kesepakatan para ulama salaf dan kholaf. Imam as-Subkimengatakan: “Bertawasul, meminta pertolongan dan meminta syafaat dengan perantara Nabi kepada Allah adalah baik. Tidak ada seorangpun dari kaum salaf dan kholaf yang mengingkari hal ini sampai datang Ibnu Taimiyah.


    Ia mengingkari hal ini dan melenceng dari jalur yang lurus, memunculkan ide baru yang tidak pernah dikatakan oleh ulama sebelumnya sehingga terjadilah keretakan dalam islam.”



    Dalam ucapannya, Imam as-Subki menegaskan bahwa kebolehan bertawasul dengan Nabi disepakati sampai datang Ibnu Taimiyah. Namun faktanya, Ibnu Taimiyah sendiri sebenarnya tidak mengingkari kebolehan bertawasul kepada Nabi. Yang beliau ingkari adalah istighosah (meminta pertolongan) kepada Nabi SAW, bukan Tawasul.



    Ibnu Katsir salah satu murid Ibnu Taimiyah menceritakan mengenai tuduhan yang ditujukan kepada Ibnu Taimiyah: “Kemudian Ibnu Atho’ menuduhnya (Ibnu Tiaimyah) dengan banyak tuduhan yang tidak bisa dibuktikan satu pun. Beliau (Ibnu Taimiyah) berkata, “Tidak boleh beristighosah selain kepada Allah, tidak boleh beristighosah kepada Nabi dengan istighosah yang bermakna ibadah.


    Namun boleh bertawasul dan meminta syafaat dengan perantara Beliau (Nabi SAW) kepada Allah.” Maka sebagian orang menyaksikan menyatakan, ia tidak memiliki kesalahan dalam masalah ini.” (Bidayah Wa Nihayah juz 14 hal 51).

    Jadi tampak jelas bahwa (Hukum Tawasul) bertawasul dengan Nabi sama sekali tidak diingkari oleh Ibnu Taimiyah, sedangkan tuduhan yang dialamatkan kepada beliau itu keliru.


    Bahkan fatwanya, Ibnu Taimiyah menegaskan bahwa hukum tawasul dengan Nabi disyariatkan dalam berdoa.


    Beliau mengatakan:“Termasuk ke dalam hal yang disyariatkan adalah bertawasul dengannya ( Nabi SAW ) di dalam doa sebagaimana terdapat di dalam hadits yang diriwayatkan at-Turmudzi dan dishahihkan olehnya bahwa Nabi SAW mengajarkan seorang untuk berdoa,


    “Wahai Allah, sesungguhnya aku bertawasul kepada-Mu dengan perantara Nabi-Mu Muhammad, Nabi yang rahmat. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku bertawasul dengan perantaramu kepada Tuhanku agar Dia menunaikan hajatku itu. Wahai Allah, jadikan ia orang yang memberi syafaat kepadaku.”


    Tawasul yang seperti ini adalah perbuatan yang baik. Sedangkan berdoa dan beristighosah kepadanya ( Nabi SAW ), maka itu merupakan perbuatan yang haram.



    Perbedaan di antara keduanya telah disepakati dikalangan umat muslim. Orang yang bertawasul sebenarnya hanya berdoa kepada Allah, menyeru kepada-Nya dan memohon pada-Nya. Ia tidak berdoa selain pada-Nya. Ia hanya menghadirkannya ( Nabi SAW ).


    Adapun orang yang berdoa dan meminta tolong, maka berarti ia memohon kepada yang ia seru dan meminta darinya, serta meminta tolong dan bertawakal kepadanya, sedangkan Allah merupakan Tuhan semesta alam. (Majmu Fatwa juz 3 hal 276).



    Berdoa dan beristighosah yang dilarang Ibnu Taimiyah seperti sudah dijelaskan adalah dengan makna beribadah. Semua ulama bersepakat bahwa beribadah kepada Nabi Muhammad SAW adalah Syirik, berbeda dengan beribadah kepada Allah dengan melalui Nabi Muhammad yang malah disyariatkan.

    Muhammad bin Abdul Wahab Tentang Hukum Tawasul



    Berbeda dengan pengikutnya mengenaihukum tawasul yang menghukumi syirik kepada orang yang bertawasul dengan Nabi SAW dan orang Sholeh, ternyata pendiri


    Wahabi Muhammad bin Abdul Wahab manganggap masalah tentang hukum tawasul adalah masalah ijtihadiyah yang tidak perlu diperselisihkan.



    Dalam kumpulan tulisannya, disebutkan bahwa beliau pernah berfatwa: "Mengenai adanya sebagian ulama yang memperbolehkan untuk bertawasul dengan orang-orang sholeh dan sebagian lain yang hanya mengkhususkan kebolehan itu dengan


    Nabi SAW saja, maka mayoritas ulama melarangnya dan tidak menyukainya. Ini merupakan satu masalah fiqih walaupun pendapat yang benar menurut kami adalah pendapat jumhur yang menyatakan bahwa bertawasul adalah makruh. Namun kami tidak mengingkari orang yang melakukannya karena tidak ada ingkar atas permasalahan-permasalahan ijtihadiyah.


    Namun pengingkaran kami hanya ditujukan bagi orang yang berdoa kepada makhluk dengan lebih mengagungkannnya daripada kita menyeru kepada Allah".(Majmu Mualafat Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab juz 2, hal 41 cetakan Darul Qasim)



    Pernyataan beliau keliru dalam hal bahwa jumhur ulama tidak menyukai tawasul dengan Nabi SAW dan orang sholeh, sebab kenyataannya justru para ulama sepakat menganggap hal itu baik. Namun sikap beliau tentang tawasul jelas itu adalah masalah ijtihadiyah.


    Muhammad bin Abdul Wahab tidak mengingkari tawasul. Yang beliau ingkari adalah jika seorang mengagungkan orang sholeh lebih daripada pengagungannya kepada Allah SWT. Tidak ada seorang muslim pun yang bertawasuldengan menganggap wasilahnya lebih agung dari Allah SWT.



    Jika Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahab tidak pernah mengingkari bertawasul dengan Nabi maupun orang Shaleh, dari mana kaum Wahabi mendapat ajaran yang menganggap syirik orang yang bertawasul?

    ARKIB ASLI 37 GURU MURSYID TAREKAT NAQSHABANDI TAREEF ABIDIN

           




    Dengan nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang.



          Pada awal kemunculan Tarekat Naqshabandi ianya merupakan satu ilmu rahsia Allah sejak 1437 tahun yang silam. Ia merupakan satu dasar ilmu yang jauh lebih berharga jika dibandingkan dengan nilai harta segunung emas. Ilmu ini telah diturunkan oleh Allah S.W.T. melalui malaikat jibril a.s. kepada satu-satunya hamba yang sangat dikasihi dan sangat disucikan rohaninya, hamba yang menjadi pilihannya, yang menjadi junjungan para nabi, rasul, para khalifah Allah Ta’ala, para waliyullah dan manusia seluruhnya, iaitu Nabi Muhammad SAW.

     Ilmu rahsia ini selanjutnya oleh ulama sufi disebut dengan ilmu tasawuf atau ilmu tarekat. Dan nama-namanya mengikuti guru-guru yang mengembangkannya dari zaman Rasulullah sampai zaman sekarang ini. Tetapi agaknya dari zaman Guru Mursyid ke-15 sehingga zaman Guru Mursyid ke-37 secara rasminya pada tarikh 9 Jun 2016, tarekat ini masih menggunakan 'brand' Naqshabandi, iaitu sempena nama Guru Mursyid ke-15.

    Setelah Guru Mursyid ke-15 hanya nama tambahan yang digunakan sebagai "school branding" iaitu Al Mujaddidi, Al Kholidi, Al Amin dan kini yang terakhir adalah 'TAREEF ABIDIN'.

    Untuk info, Tareef Abidin bermaksud ibadah yang sangat istimewa atau ibadah yang sukar ditemui. Ini disebabkan tarekat ini menggunakan pendekatan yang lebih moden dan lebih ilmiah pada abad ke-21 ini, ianya sudah pasti sesuai untuk golongan belia berumur 18 tahun ke atas.


    Kenapa nama tambahan ini harus digunakan?

    Ini kerana di rantau Nusantara terlalu banyak perguruan sufi yang menggunakan 'brand' NAQSHABANDI dan juga NAQSHABANDI AL-KHALIDI.

    Selain itu ianya bertujuan supaya masyarakat awam tidak terkeliru, kerana di Nusantara ini ramai Guru Mursyid yang menggunakan 'brand' ini.

    Ada yang asli, ada juga yang tarekat 'celup'. 

    Sama seperti emas celup.

    Salah satu intipati kurikulum Tarekat NAQSHABANDI TAREEF ABIDIN adalah pengambilan pelajar akan dilakukan secara berperingkat setiap tahun. Syarat wajib untuk menjadi murid yang berhasil adalah mampu untuk menjaga adab kepada Guru Mursyid dan surau di bawah bimbingan beliau.
     

    Sebahagian pendiri atau pengasas tarekat yang dikenali sebagai Guru Mursyid telah menamakan tarekatnya dengan nama Tarekat Jabal Abu Qubais bagi menandakan silsilah Gurunya masih bersambung terus sampai kepada Rasulullah SAW. Tarekat Jabal Hindi, untuk nama Tarekat Naqshabandi yang terputus silsilahnya, atau tarekat yang mursyidnya mengangkat dirinya sendiri.


    Sudah pastilah cara ini tidak bertepatan dengan asal-usul tarekat itu sendiri kerana Guru Mursyid adalah murid pilihan Guru Mursyid yang sebelumnya secara rohani yang sudah pasti adalah izin dari Allah SWT yang hakiki.






     Tarekat pada zaman Rasulullah SAW (571-632 M),  semasa Nabi masih hidup, belum dikenal bentuk perkumpulan yang didefinisikan dan dinamai Tarekat tetapi keberadaannya hanya berbentuk sebuah kegiatan rutin, khusus, halus, dan tersembunyi berupa kegiatan zikir-zikir untuk Tazqiyatun Nafs dan Tazqiyatul Qolb, {pembersihan jiwa dan hati}, kerana halusnya maka dinamakan tarekatus Sirriyah.

    Kemudian daripadanya ilmu rahsia ini diwariskan kepada Abu Bakar As-Siddiq.



             Tarekat pada zaman selepas Rasulullah S.A.W adalah :



    1. Abu Bakar As-Siddiq . Pada masa kekhalifahan Abu Bakar As Siddiq, kegiatan rutin dan halus itu dinamakan Tarekatul Ubudiyah, kerana wujud gambaran tingginya dan secara total pengabdian Abu Bakar kepada Nabi Muhammad, dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

     2. Salman al Farisi. Kesempurnaan Saidina Abu Bakar As Siddiq dalam pengabdiannya dan perjuangannya melaksanakan seluruh perintah dan amalan Nabi Muhammad, termasuk kegiatan zikir-zikir secara terus-menerus. Dikembangkan dan diamalkan zikir-zikir khusus dan halus tersebut. Kemudian dinamakan dengan Tarekatus Siddiqiyyah. Tarekat ini namanya popular sampai pada masa Abu Yazid al Bustami. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

     3. Qasim ibn Muhammad ibn ‘Abi Bakar al Shiddiq. Qutubul Aulia’, Imam Thareqatus Siddiqiyah. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

     4. Ja’far as Shidiq (w.148/765). Saidina Ja’far as Shiddiq ra, cucu Saidina Qasim ra daripada ibundanya yang merupakan cucu Saidina Ali ra. Selama proses belajar, pengaruh ibundanya paling sebati dengan ilmunya. Beliau juga bernasabkan pada datuknya Saidina Qasim, dan secara politiknya mengikut jejak ayahandanya iaitu keturunan putera seorang Imam Syiah.

    Khalifah-khalifah Ja’far ash Soddiq yang mengembangkan Tarekat As-Shiddiqiyah dan menjadi penyambung antara Imam Ja’far dan Abu Yazid al Busthami adalah Sayyidina Imam Musa al Qadim, Sayyidina Imam Ali Ridho dan Syaikh Ma’ruf al Kharhi. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan secara barzakhi kepada :

     5. Abu Yazid Thaifur al Bisthami (w.260/874). Auliya’ Akbar, al Qutub. Karya-karyanya yang dieksplorasi dari pengalaman rohaninya, merupakan salah satu dasar doktrin Rabbani. Doktrin ini juga dianut oleh Abu Hafas al Naisabur, Abu Sa’id al Harraz, Junaid al Baghdadi, at Thusi, al Kalabasi, al Hallaj, Ibnu Arabi, Suhrawardi dan Maulana Rummi sedangkan Wahdatul al syuhud dianut oleh sufi al Makki, Muhasibi al Sulami, Hujwiri, al Qusyairi dan al Ghazali serta Abdul Qadir Jilani dan Ahmad Rifa’i. Kemudian darinya ilmu rahasia ini diwariskan secara barzakhi kepada :

     6. Abul Hasan al Kharaqani (w.425/1034). Inisiasi atau bai’at Abu Yazid kepada Abu Hasan dilakukan secara ghaib atau melalui Nabi Khidir yang dikenali dengan istilah bai’at uwaisi. Status kemursyidannya diperoleh langsung dari Nasabut Tarekatut Thaifuriyah. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

    7. Abu ‘Ali al Farmadzi (w.535/1084), Quthubul Auliya, ahli fiqih dan ahli hadis. Di Nesafur fatwa-fatwanya senantiasa menjadi rujukan-rujukan para juru da’wah (da’i). Kemudian darinya ilmu rahasia ini diwariskan kepada :

     8. ‘Abu Ya’kub Yusuf al Hamadani (w.535/1140) 8 Dasar Tarekat diperkenalkan sebagai bentuk doktrin penyempurnaan, (1) Husy dar dam, (2) nazhar bar qadam, (3) safar dar watan, (4) khalwat dar anjuman, (5) yadkard, (6) bazgasyt, (7) nigah dast, dan (8) yads dast. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada:

     9. ‘Abd al Khalik al Ghujdawani (w.617/1220). Syaikh Abdul Khalik al Fajduani nasabnya sampai kepada al Imam Malik bin Anas RA. Abdul Khalik pernah diajari praktek pelaksanaan Nafi-Isbat di laut oleh Nabi Hidir. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

     10. ‘Arif al Riwgari (w. 657/1259). Al Qutub dan ahli tafsir. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

     11. Mahmud Anjir Faghnawi (w.643/1245 atau 670/1272). Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada:

     12. ‘Azizan ‘Ali al Ramitani (w.705/1306 atau 721/1321). Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

     13. Muhammad Baba al Sammasi (w.740/1340 atau 721/1321). Sufi besar. Ahli Fiqih dan Tafsir Al-Quran. Ilmu agama (Fiqih, Hadis serta Tafsir Al Quran) Baha’uddin diperolehnya atas bimbingannya. Baba Samasi orang China yang bermukim di Sammas berdekatan Tasken perbatasan dengan Cina. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

     14. Amir Sayyid Kulal al Bukhari (w.772/1371). Sufi besar, seorang ahli Fikih dan Ilmu Kalam, Wali al Qutub serta ahli tembikar terkenal yang produknya tersebar ke Asia (China) dan Eropa. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada : 

    15. Muhammad Baha’ al Din Naqshabandi (717-791/1318-1389). Auliya Allah yang Qutub, Penasihat utama Sultan Khalil di Samarqand, fatwa-fatwanya menjadi rujukan Hakim-Hakim Agung dalam memutuskan perkara. Kerana kebesaran namanya, Tarekat yang dipimpinnya tersebar dengan cepat dan termasyhur serta memiliki pengikut yang sangat banyak dan tersebar ke seluruh dunia. Kemudian darinya diwariskan kepada :

     16. Maulana Syaikh Muhammad al Bukhari al Khawarizumi QS. Penghulu di Bhukara’ tempat kelahiran seorang perawi hadis Bukhari Muslim. Beliau adalah Al Qutub. Pengajar Hadis di beberapa sekolah. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada : 

    17. Maulana Syaikh Ya’kub al Jarkhi al Hasyary QS. Wali Qutub dan ahli Tafsir al Qur’an. Bersama Kwaja Muhammad Parsa yang juga murid Baha’uddin Naqsyabandi telah membuat Tafsir Quran. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada : 

    18. Syaikh Nasiruddin Ubaidullah Al Ahrary as Samarqandi Salah seorang Wali Qutub yang amat kaya. Kekayaannya pernah menutup hutang-hutang kerajaan Samarqan, membantu kerajaan Mugol India keluar dari krisis kewangan. Setiap tahun berzakat 60 000 tan gandum. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

    19. Maulana Syaikh Muhammad az Zahid QS. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

    20. Maulana Syaikh Darwisy Muhammad as Samarqandi QS. Anak saudara perempuan Syaikh Muhammad az Zahid QS. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

    21. Maulana Syaikh Muhammad al Khawajiki al Amkany as Samarqandi QS. Putera Syaikh Darwisi Muhammad as Samarqandi QS. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

    22. Syaikh Muayyiduddin Muhammad al Baqibillah QS. Al Qutub. Asal Turki yang kemudian bermukim di India. Membangun Madrasah termegah dan terbesar di masanya. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

    23. Syaikh Akhmad al Faruqi as Sirhindi QS. Murid kesayangan Baqibillah. Ketika al Faruqi mulai belajar kepadanya dan berbaiat, baqibillah telah berfatwa al Faruqi adalah orang yang akan menggantikan dirinya.

    Menjelang kematiannya, Baqibillah memohon untuk menunda rohnya dicabut sampai menunjuk Al Faruqi sebagai penggantinya, ketika Al Faruqi sedang berkelana jauh. Ia seorang yang ahli Fiqih dan hafal al Quran. Ia adalah Mujadid Millenium kedua. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

    24. Syaikh Muhammad Ma’sum QS. Beliau adalah putra Syaikh Akhmad al Faruqi as Sirhindi QS. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

    25. Syaikh Muhammad Saifuddin QS. Beliau adalah putera Syaikh Syaikh Muhammad Ma’sum QS. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

    26. Syaikh Syarif Nur Muhammad al Badwani QS. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada : 

    27. Syaikh Samsuddin Habibullah Jan Janany Muzhhir al ‘Alawi QS. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

    28. Syaikh Abdullah ad Dahlawi QS. Nasab Syaikh Abdullah sampai pada Sayyidina Ali bin Abu Thalib. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

    29. Maulana Syaikh Dhiyauddin Khalid al Utsmani al Kurdi QS. Auliya Akbar, Sultanul Auliya’, al Qutub yang sangat termasyhur, khalifah-khalifahnya tersebar ke seluruh dunia. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

    30. Syaikh Abdullah al Affandi QS. Pemimpin sekalian guru-guru dalam negeri Mekah al Mukarramah. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

    31. Syaikh Sulaiman al Qarimi QS. Khalifahnya yang terkenal di Indonesia: KH. Ubaidah dan KH. Abdurrahman kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada : 

    32. Saidi Syaikh Sulaiman az Zuhdi QS. Menantu Syaikh Sulaiman al Qarimi QS. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada:

    33. Saidi Syaikh Ali Ridha QS. Menantu Maulana Sayyidi Syaikh Sulaiman az Zuhdi QS. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

    34. Saidi Syaikh Muhammad Hasyim al Khalidi QS. Khalifahnya yang sangat menonjol adalah merupakan seorang Profesor Fizik-Kimia.

    KH. As’ad Syamsul Arifin Situbondo pernah meminta talkin zikir Naqshabandi, ia dianjurkan untuk mengembangkan pesantren ayahandanya KH. Syamsul Arifin. Kemudian darinya ilmu rahsia ini diwariskan kepada :

    35. Saidi Syaikh...?.... Banyak jasa yang telah disumbangkan kepada umat manusia. Samada dalam dunia politik, ketenteraan, pendidikan, perubatan, perniagaan dan lain-lain lagi. Ilmu rahsia ini telah diwariskan kepada seorang muridnya yang sangat dikasihi iaitu,

    36. Saidi Syaikh...?.... Banyak jasa yang telah disumbangkan kepada alam dan manusia sepanjang hayatnya. Antaranya dalam bidang perubatan, bencana alam, pendidikan, dan lain-lain lagi.



    Untuk mengetahui informasi yang lebih lengkap? 

    Dear, boleh hubungi penulis blog ini melalui laman sosial rasmi :






    Instagram  :  @tareef37
    Twitter  :  @tareef37
    TikTok  :  @tareef37
    Bigo Live  :  @tareef37 



    Sekian, salam persahabatan dari kami. Jika ada jodoh kita akan bertemu di alam nyata. Amin, Ya Robbala'lamin. 

    Apakah Maksud Program NLP Minda Separa Sedar?






     Sumber : Hamba Allah



    Neuro-Linguistic Programming (NLP) adalah kajian sistematik mengenai model perlakuan individu cemerlang. Pencontohan (modeling) corak-corak merangkumi 3 aspek utama setiap insan iaitu bagaimana dia berfikir dengan menggunakan otak yang berkait rapat dengan saraf (Neuro), perhubungan menggunakan bahasa (Linguistic) dan susunan strategi ke arah tindakan (Programming) dalam mendapatkan sesuatu hasil yang diingini.



    Hari ini teknologi yang amat terkini ini telah membantu jutaan manusia diseluruh dunia dalam kehidupan dan apa jua yang mereka lakukan termasuklah kerjaya, hubungan komunikasi, keluarga, kerjaya, pendidikan, pemasaran dan jualan, kaunseling dan terapi, latihan dan pembangunan insan.



    Sejarah NLP


    NLP memulakan sejarahnya di Universiti California Santa Cruz pada pertengahan tahun 1970'an oleh Richard Bandler seorang pelajar sarjana dalam matematik / komputer dan psikologi dan Dr. John Grinder seorang pensyarah bahasa di universiti tersebut. Pada awalnya mereka melakukan tiga pencontohan ke atas individu yang cemerlang dalam bidang masing-masing iaitu Milton Erickson (seorang pengamal perubatan dan pakar hipnosis), Virginia Satir (pakar terapi keluarga), dan Fritz Pearls (pakar psikologi gestalt).




    Definisi NLP


    Pendekatan mereka adalah pragmatik dan berorientasikan hasil dari berteori sahaja. Richard Bandler menyifatkan NLP sebagai satu proses untuk membantu manusia menggunakan otak mereka dengan lebih berkesan  itu menjalankan otak mereka dari membiarkan otak menjalankan mereka.

    Pakar-pakar dan  pemaju NLP mentakrifkan NLP mengikut pandangan perspektif mereka masing-masing:




    • “NLP adalah satu sikap dan kaedah yang meninggalkan jejak di belakangnya” .......... Richard Bandler.
    • NLP adalah strategi pembelajaran pantas (accelerated learning strategy) untuk menjejaki dan menggunakan corak-corak didalam dunia.......... John Grinder.
    • “NLP adalah apa juga yang dapat menjayakan sesuatu” .... Robert Dilts




    Aplikasi NLP

    Anthony Robbins menggunakan NLP dalam kerjayanya dari “jualan ‘zero’ hingga menjadi pakar motivasi terbaik dunia. Malahan Tony Robbins menggunakan NLP untuk meningkatkan prestasi permainan tenis Andre Agasi untuk bangkit semua menjuarai kejuaraan dunia selepas prestasinya menurun beberapa waktu.



    Buku-buku terkenal tulisan Anthony Robbins iaitu "Unlimited Power" dan "Awaken The Giant Within" secara khususnya memperihalkan bagaimana teknologi NLP boleh digunakan dalam mencapai apa juga yang kita mahu. Walaupun beliau menukarnya kepada satu akronim yang baru iaitu NAC (Neuro Associative Conditioning) hakikatnya apa yang dipaparkannya adalah berlatarbelakangkan NLP.



    Bagaimana NLP Dapat Membantu Setiap Individu


    Selagi setiap manusia yang dipanggil insan masih lagi mempunyai apa sahaja kemahuan atau keinginan maka sesukar dan sesulit mana pun kemahuan tersebut NLP dapat membantunya untuk mencapai keinginan tersebut.

    Dua soalan utama NLP iaitu "Apakah yang saya mahu?" adalah sebagai penunjuk arah tuju dan kompas bagi sesuatu destinasi keinginan. Ini disusuli dengan pertanyaan "Bagaimanakah saya dapat mencapainya?" yang merupakan soalan proses dan kaedah serta rancangan dan tindakan untuk mencapai matlamat tersebut.


    Oleh kerana semua tindakan merupakan perlakuan yang dicerna dan dikendali oleh minda maka apa juga program serta skrip yang kita jana bentuk dan jana dalam minda akan mempengaruhi hasil yang diperolehi. Komunikasi dari minda kepada motor yang mengawal saraf dan otot yang mengendali tindakan penting bagi mendapatkan sesuatu. 


    Disinilah peranan bahasa dalam menghubungkan neuro atau saraf kepada otak. Skrip yang kita bina menjadi baris-baris atau 'kod-kod seperti dalam program komputer. Setiap baris menghasilkan sesuatu. Jika baris itu dapat ditukar dan digantikan maka pastinya hasil yang diperolehi juga berubah dari sebelumnya.



    Oleh sebab penggantian inilah ia menghasilkan sesuatu dengan cepat sekali. Trauma dan fobia dapat diubah dalam masa yang pendek. Apabila skrip "ketakutan" atau "kebencian" diubah dalam minda maka hasilnya juga berubah. 

    Tiada lagi ketakutan atau kebencian. Kod ketakutan atau kebencian sudah digantikan dengan kos lain. Dan saraf serta otot yang menimbal balas akan mengikut arahan minda yang baru melalui koding yang baru.


    Ianya nampak amat abstrak tetapi kaedahnya penuh dengan tatacara dan konsep saintifik yang dapat dibuktikan. Hasil yang diperolehi adalah bukti yang paling nyata.


    Maka jika anda inginkan sesuatu yang masih elusif atau bagaikan mengejar pelangi petang maka kaedah NLP pastinya dapat membantu anda.

    Semoga ianya bermanfaat. Amin.